Helo sobat Blogger, gimana kabarnya? Setelah sekian lama offline karena berbagai kesibukan, Alhamdulillah saya bisa online lagi. Setelah sekian lama offline, kali ini saya akan membawa sedikit kabar gembira. Kabar gembira buat teman-teman yang tidak suka berolahraga. Apa itu??? Sekarang ada cara lain yang ‘mungkin’ jauh lebih enak yang efeknya tidak kalah dengan berolahraga. Ingin tahu??? Penasaran??? Jawabannya adalah dengan mengkonsumsi coklat. Lho??? Enak bukan??? kita tidak perlu capek-capek berolahraga, tidak perlu bermandikan keringat, cukup hanya dengan makan coklat. Benar tidak ini??? Jangan-jangan bohong??? Sabar dulu, jangan langsung protes!!!
Bisa dibilang bahwa coklat adalah makanan favorit segala usia. Makanan yang satu ini memang terkenal memiliki rasa yang nikmat. Orang yang tidak suka coklat ‘mungkin’ bisa dibilang ‘aneh’. Beberapa waktu yang lalu, sebuah penelitian berhasil mengungkap satu lagi manfaat coklat bagi kesehatan. Sebelumnya sudah banyak ditemukan berbagai manfaat coklat terhadap kesehatan. Tapi kali ini berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengonsumsi coklat hitam mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh kita yang setara dengan orang yang melakukan aktivitas olahraga.
Seorang peneliti dari Universitas Wyne State, Dr. Moh Malek, memfokuskan penelitiannya pada mitokondria. Mitokondria adalah sumber pembangkit energy yang menghasilkan energy dalam sel. Dalam penelitiannya, ia menemukan adanya sebuah senyawa yang ditemukan pada tanaman kakao atau coklat yang disebut epicatechin. Senyawa ini mampu untuk memberikan rangsangan pada otot sehingga respon yang dihasilkan sama dengan aktivitas olahraga. Dr Malek menjelaskan bahwa mitokondria memproduksi energy yang digunakan oleh sel di dalam tubuh. Semakin banyak mitokondria berarti semakin besar energy yang dihasilkan. Dengan demikian semakin banyak pula pekerjaan yang dapat dilakukan oleh tubuh.
Peneltian ini menggunakan tikus sebagai percobaan. Peneltian yang dilakukan oleh Dr Malek tersebut menggunakan tipe epicatechin dari kokoa yang diberikan pada tikus sebanyak dua kali dalam sehari. Hal ini dilakukan secara teratur dan terus menerus selama 15 hari. Dalam waktu yang bersamaan, tikus yang lain menjalani latihan treadmill selama 30 menit per hari. Dari kedua percobaan tersebut, Dr Malek menemukan bahwa tikus yang hanya makan epicatechin memiliki kinerja yang sama seperti tikus yang berlatih treadmill.
Para peneliti berharap hasil penelitian tersebut bisa dijadikan alternative untuk melawan penyusutan otot terkait usia.
"Tampaknya pengobatan epicatechin yang dikombinasikan dengan berolahraga dapat menjadi sarana untuk mengimbangi penuaan otot," tambah Dr. Malek.
Bagaimana sobat??? Saya tidak bohong kan? Sekarang mau pilih yang mana??? Mau capek olahraga, mandi keringat, butuh pengorbanan waktu atau cukup makan coklat??? Kalau saya ya pilih dua-duanya, olahraga dan makan coklat….